Perkembangan teknologi di zaman sekarang sudah tidak diragukan lagi begitu sangat cepat sehingga aplikasi yang tersedia pun begitu sangat beragam dan sangat banyak. Bagi developer, ketika mengembangkan sebuah aplikasi biasanya akan menjalankan virtualisasi pada server agar pembuatan aplikasi dapat berjalan di berbagai platform. Hal ini cukup ribet karena harus menyiapkan sebuah sistem operasi secara utuh.
Dengan adanya Docker, hal tersebut dapat diminimalisir cukup baik. Docker adalah sebuah proyek yang bersifat open source dibawah lisensi Apache Versi 2.0 yang bisa dipergunakan secara gratis oleh developer dan berfungsi sebagai wadah atau container untuk memasukkan sebuah aplikasi secara lengkap beserta semua hal lainnya yang dibutuhkan sehingga dapat berjalan dimana saja. Dalam hal ini, developer atau sysadmin dapat menjalankan aplikasi di mana pun misalnya di laptop, data center, virtual machine dan cloud.
Pada praktek kali ini, penulis menggunakan Centos 7 sebagai sistem operasi host. Langkah pertama adalah install docker pada CentOS 7.
Install dan Konfigurasi Docker
1
|
# yum install docker
|
Start Docker!
Setelah docker terpasang, langkah berikutnya adalah men-trigger service docker supaya dapat berjalan.
1
2
3
|
# systemctl start docker
# systemctl status docker
# systemctl enable docker
|
Jalankan docker
Setelah docker terkonfigurasi dan service dijalankan. Uji docker dengan test image.
1
|
# docker run hello-world
|
Jika berhasil maka akan muncul pesan seperti ini
1 "Hello from Docker. This message shows that your installation appears to be working correctly."
1 "Hello from Docker. This message shows that your installation appears to be working correctly."
Unduh Docker Image
Selepas menkonfigurasi dan menguji docker, unduh image yang dibutuhkan di docker hub. Docker hub tersebut dapat diakses di http://hub.docker.com Cari image yang diinginkan, misalnya image ubuntu :
1
|
# docker search ubuntu
|
Lalu pilih image yang diinginkan dan pull ke mesin CentOS.
1
|
# docker pull ubuntu
|
Untuk melihat daftar image yang ada pada sebuah docker, ketikkan perintah ini :
1
|
# docker images
|
Jika tidak memerlukan docker image ini lagi, gunakan perintah ini untuk menghapusnya :
1
|
# docker rmi ubuntu
|
Menjalankan Docker Image
Kita dapat menjalankan perintah pada sebuah docker image. Teknisnya pada saat docker menerima perintah untuk menjalankan sebuah command, maka docker image akan menyala, selepas itu akan mati lagi.
Contoh :
1
|
# docker run ubuntu cat /etc/issue
|
Untuk menjalankan container, kita memerlukan container ID.
1
|
# docker ps -l
|
Setelah itu, kita dapat menyalakan docker yang sudah dibuat :
1
|
# docker start idcontaineranda
|
idcontaineranda ini gantilah dengan container id yang tepat.
untuk menghentikan docker tanpa menghapusnya lakukan ini :
1
2
|
# docker stop ubuntu_blah
# docker ps
|
Cara yang lebih elegan adalah dengan memberikan nama pada docker :
1
|
# docker run --name namadockeranda ubuntu cat /etc/debian_version
|
gunakan perintah ini untuk memanipulasi container :
1
2
3
|
# docker start myname
# docker stats myname
# docker top myname
|
Jalankan session pada sebuah docker container
menjalankan shell session pada sebuah container memerlukan sesi interaktif.
1
|
# docker run -it ubuntu bash
|
-i untuk memulai sesi interaktif
-t mengalokasikan sebuah tty dan attach stdin dan stdout
ubuntu : nama image yang kita pakai untuk membuat container
bash (/bin/bash) adalah perintah yang kita jalankan di dalam container ubuntu.
ketikkan exit untuk keluar dari sesi interaktif tersebut.
Jika login pada sesi interaktif pada container, dan ingin agar container tetap berjalan (running state) namun ingin keluar dari sesi interaktif, tekan Ctrl + p dan Ctrl + q
Untuk reconnect kembali ke container tadi :
untuk menghentikan container dari running state