Mengetahui Pengertian Audit, Jenis, dan Tahapan Pelaksanaannya



Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuan diadakannya audit adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Dalam dunia bisnis, kita juga mengenal adanya istilah audit laporan keuangan yang biasanya dilakukan oleh akuntan publik untuk menilai seberapa wajar atau seberapa layak penyajian laporan keuangan ini dibuat oleh perusahaan dengan mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.

Jenis-Jenis Opini Audit Keuangan


a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan auditor tanpa suatu keberatan apapun atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. Bentuk laporan ini digunakan apabila terdapat keadaan berikut:
- Bukti audit yang dibutuhkan telah terkumpul secara mencukupi dan auditor telah menjalankan tugasnya sedemikian rupa, sehingga ia dapat memastikan kerja lapangan telah ditaati.
- Telah mengikuti standar umum yang telah disepakati.
- Laporan keuangan yang di audit disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum berlaku di Indonesia dan ditetapkan secara konsisten pada laporan-laporan sebelumnya. Demikian pula penjelasan yang mencukupi telah disertakan pada catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.
- Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti (no material uncertainties) mengenai perkembangan di masa mendatang yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya atau dipecahkan secara memuaskan.

b. Opini Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan auditor dengan keberatan tertentu atas salah satu perkiraan yang tercatat pada laporan keuangan, akan tetapi keberatan tersebut tidak memengaruhi secara material atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen. Hal-hal yang memengaruhi munculnya opini wajar dengan pengecualian adalah:
- Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
- Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak memengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi.

c. Opini Penolakan (Disclaimer Opinion)

Adalah penolakan memberikan pendapat atas ikhtisar keuangan yang disajikan manajemen disebabkan oleh adanya pembatasan luasnya pemeriksaan atau adanya ketidakpastian mengenai jumlah suatu perkiraan tertentu.

d. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Adalah pendapat yang diberikan auditor yang menyatakan tidak setuju atas ikhtisar keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen, dikarenakan auditor merasa benar-benar yakin bahwa ikhtisar keuangan tersebut benar benar tidak layak.

Tahap-Tahap Opini Audit


Sebelum auditor memberikan pendapat (opininya), mereka harus melaksanakan tahap-tahap audit. Adapun tahap-tahap audit menurut Arens dkk (2008) yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan dan pencanangan pendekatan audit.
b. Pengujian pengendalian dan transaksi.
c. Pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo.
d. Penyelesaian dan penerbitan laporan audit.

Dari beberapa penjelasan di atas kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa sebuah proses audit akan terkait dengan laporan keuangan sebuah perusahaan. Untuk mendapatkan sebuah hasil audit yang memuaskan dan layak, sebuah perusahaan harus mempertimbangkan proses pencatatan dan penyajian laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan penggunaan akuntansi yang di terima secara umum.

Jurnal software akuntansi online, membantu bisnis Anda untuk memiliki laporan keuangan yang baik dan sesuai  dengan standar akuntansi umum. Dengan Jurnal, semua pencatatan keuangan usaha akan tersistem secara praktis tanpa harus memasukkan sebuah transaksi yang sama secara berulangkali. Jurnal dapat menyajikan laporan keuangan secara instan dan realtime, sehingga mengelola laporan keuangan akan terasa mudah dan Anda bisa lebih fokus mengelola usaha.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »