Self-Driving Car,
Mobil Tanpa Pengemudi???
Mobil Tanpa Pengemudi???
Yak, kali ini saya akan membahas tentang mobil tanpa pengemudi, bukan berarti mobil tanpa pengemudi ini di jalan kan oleh hantu, namun Self-Driving Car ini memakai internet dan sensor di berbagai body mobil.
Self-Driving Car memerlukan gps, pastinya internet juga terlibat dan sensor agar mobil tidak menyenggol atau menabrak object di depannya, apabila dalam jarak beberapa meter mobil automatis meng-rem sendiri.
Sederhananya, komputer yang mengambil alih kemudi anda.
Contoh sistem mengemudi self-driving car: cruise control berpandu radar dan lane assist
Mobil Anda mungkin memiliki lebih banyak sistem mengemudi self-driving car yang tidak Anda sadari. Jika Anda pernah menggunakan cruise control berpandu radar – sebuah fungsi yang akan menyesuaikan kecepatan mobil Anda tergantung pada jarak dengan mobil yang ada di depannya – berarti Anda pernah merasakan mobil yang “berpikir’ sendiri.
Hal yang sama berlaku untuk self-parking dan lane assits. Pada beberapa mobil baru jika Anda bergeser hingga ke garis putih saat berkendara di jalan raya dua arah — sensor bekerja dan mobil akan secara aktif mengarahkan sendiri ke jalur yang tepat. Tapi perlu diingat bahwa sistem tersebut termasuk dalam fitur keamanan, bukan alasan untuk bersantai di belakang kemudi.
Walaupun Self-Driving Car bisa melaju sendiri dan berpikir sendiri tidak menutup kemungkinan mobil tersebut aman. Oleh karna itu terkadang mobil canggih ini harus mempunyai orang di belakang kendali, agar apabila suatu saat system mengalami error, atau gangguan koneksi, atau juga sensor tidak bekerja dapat langsung di rubah ke mode manual.
Tetapi ada juga kelemahan dari teknologi Self-Driving Car, karena mobil terhubung dengan internet terkadang bisa dibobol systemnnya oleh hacker atau bisa juga terkena virus yang akan mengakibatkan kerusak system mobil.
Mungkin postingan di atas bermanfaat untuk anda....Terima Kasih Telah Mampir dan Membaca.....
Self-Driving Car memerlukan gps, pastinya internet juga terlibat dan sensor agar mobil tidak menyenggol atau menabrak object di depannya, apabila dalam jarak beberapa meter mobil automatis meng-rem sendiri.
Contoh sistem mengemudi self-driving car: cruise control berpandu radar dan lane assist
Mobil Anda mungkin memiliki lebih banyak sistem mengemudi self-driving car yang tidak Anda sadari. Jika Anda pernah menggunakan cruise control berpandu radar – sebuah fungsi yang akan menyesuaikan kecepatan mobil Anda tergantung pada jarak dengan mobil yang ada di depannya – berarti Anda pernah merasakan mobil yang “berpikir’ sendiri.
Hal yang sama berlaku untuk self-parking dan lane assits. Pada beberapa mobil baru jika Anda bergeser hingga ke garis putih saat berkendara di jalan raya dua arah — sensor bekerja dan mobil akan secara aktif mengarahkan sendiri ke jalur yang tepat. Tapi perlu diingat bahwa sistem tersebut termasuk dalam fitur keamanan, bukan alasan untuk bersantai di belakang kemudi.
Walaupun Self-Driving Car bisa melaju sendiri dan berpikir sendiri tidak menutup kemungkinan mobil tersebut aman. Oleh karna itu terkadang mobil canggih ini harus mempunyai orang di belakang kendali, agar apabila suatu saat system mengalami error, atau gangguan koneksi, atau juga sensor tidak bekerja dapat langsung di rubah ke mode manual.
Tetapi ada juga kelemahan dari teknologi Self-Driving Car, karena mobil terhubung dengan internet terkadang bisa dibobol systemnnya oleh hacker atau bisa juga terkena virus yang akan mengakibatkan kerusak system mobil.
Mungkin postingan di atas bermanfaat untuk anda....Terima Kasih Telah Mampir dan Membaca.....